Excited bangeeet, selama ini rencana mau ke Bromo gak jadi terus gara2 aku selalu gak bisa :(
Sekali nya ke gunung, langsung ke Gunung Ijen :D
Perjalanan ini diikuti oleh Nyangkut Traveller (Nyasar dan Takut) hahaha :)) diantar dan ditemani oleh mobil jazz putih super kuat dan tahan banting nya Tito haha :))
Baca blognya Tito tentang perjalanan kami di sini Blue Fire Kawah Ijen Trip
Full team sebelum mendaki |
Tito |
Bagus alias Mas Boy |
Meee |
Indi alias Dinda |
Yukita alias Kintung |
Abis rencana awalnya mau ke luar kota, ya kukira ke Batu atau ke mana gitu. Ternyata temenku yang ngajak malah gak bisa ikut. Akhirnya si Tito mengajak ke Gunung Ijen. Saat mau berangkat pun, kami belum tau pasti mau kemana dan Ijen itu apa
Aku dan Yuki : mengira ijen itu adalah pantai
Indi : mengira kalau liburan ini mau ke bromo
Mas Boy : tidak menyangka kalau akan ke Ijen yang ternyata sangat jauh itu
Kami berangkat dari Surabaya pukul setengah5 sore setelah menunggu diriku yang terlambat karena terjebak macet, aku lupa kalo waktu tanggal 17 Agustus -_-
Rencana pun berubah setelah mas boy nabrak tiang bendera -_- belum juga 1 meter jalan haha
Akhirnya tito lah yang menyetir sepanjang perjalanan *pukpuktito
Perjalanan kami menegangkan dan penuh lika-liku. Mengapa?
Karena kami tidak tau pasti jalan menuju ke Ijen. Hanya berbekal GPS dari hpnya mas boy, kami pun tatak berangkat.
Sepanjang perjalanan berangkat, tak satupun dari kami yang tertidur. Tempat yang dinanti-nanti adalah tempat peristirahatan dengan 80 kamar mandi! Di sana kami bisa istirahat sejenak, sholat, dan makan.
Sempat kami memutuskan menggunakan travel atau persewaan mobil saja dari situbondo, tetapi tidak satupun yang dapat dihubungi. Tatak lah kami melanjutkan perjalanan.
istirahat di rest area, mencoba mencari travel |
Sempat kami melewati jalan yang sangat sepi, gelap, dan kami takut nyasar! Tito tidak peduli apa di depan ada polisi tidur atau tikungan, dia tetap saja menginjak gas dengan kencang -_-
Sempat juga kami menemui jalan yang terbagi dua tanpa ada petunjuk sama sekali, di saat itu pula GPS di hp mas boy tidak mendapatkan sinyal. Tito hanya mengandalkan feeling saat memilih jalan itu..
Tak ada tanda-tanda sama sekali setelah kami berjalan beberapa meter..
tetap tak ada tanda2, jalanan sepi dan gelap sekali..
Kami melalui jalan yang naik, tak lama kemudian menurun
Kami mulai khawatir..
Akhirnya kami bertemu dengan pos penjagaan, sampai akhirnya
"Mau ke kawah Ijen?" tanya si bapak penjaga
Alhamdulillah, kami tidak nyasar! :D
ada 3 pos penjagaan sampai akhirnya tiba di tempat pendakian. Di pos tersebut, kami mengisi data dan menyumbang seikhlasnya..
Sesampainya di parkiran pukul setengah1, kami istirahat sejenak dan besiap2. Kami menyewa seorang guide yang ternyata juga seorang penambang.
Mulailah kami mendaki, melewati jalan yang berbatu dan berpasir.
Tidak ada persiapan sama sekali, tidak pemanasan atau apapun itu.
Ada beberapa tempat istirahat berupa pendopo, ada pendopo utama yang bernama pondok bunder di ketinggian 2214 m dpl. Di pondok bunder ada toilet *tapi gak ada air* dan beberapa orang yang menjualn makanan dan minuman. Jarak dari tempat pendakian sampai ke atas, kata bapak yang mengantar kami sekita 3km, tetapi nyata nya sangat jauh sekali, mungkin itu hanya ditarik garis lurus saja, nyatanya bisa 2x nya lebih :O
Sesampainya di atas, kami memutuskan melihat blue fire. Kata Tito blue fire cuma ada 2 di dunia,salah satunya di kawah ijen ini. Itulah mengapa Tito ngebet sekali melihat blue fire, seperti tidak ada rasa capek yang menyergap dirinya setelah menyetir 8 jam..
Melewati jalan yang berbatu, berliku, sangat ngeri sekali.Cukup sekali lah aku ke sana hehe.
Tetapi sesampainya di sanaaa, woww, Subhanallah
Kok bisa yaa? Itu api gak bisa mati loo walaupun hujan sekalipun. Cuma kalau mulai pagi nggak terlihat..
Kelihatan kuning-kuning itu belerangnya, belerangnya harus disiram dengan air biar bisa diambil..
Para cewek nggak ikutan turun ke bawah karena capek n takut gak kuat naik. Akhirnya cuma duduk2 nungguin.. eh kok malah kedinginan bangeet, akhirnya kita foto2 :p
ini kedinginan bangettt |
Setelah puas, kami naik lagi untuk menikmati pemandangan kawah di pagi hari..
Turunnya aja susah, begitu pula dengan naiknya.. Saat naik, sudah sangat sepi tidak seperti saat turun ke kawah.
Subhanallah pemandangannya sungguh luar biasa, air kawahnya hijau diselimuti asap. Terlihat pula matahari yang mulai muncul dari balik pegunungan, dan awan-awan yang menggumpal. IYAAA! Kami berada di atas awan! di ketinggian 2443 m! *liat google* tapi ya kami gak kepuncaknya bangeet.
Dingin banget di atas puncak karena anginnya berhembus kencang tanpa penghalang seperti pohon sekalipun, brrrrr
Para cewek sudah tidak kuat untuk naik ke atas lagi, ditambah dingin yg menyengat tetapi Tito n mas Boy tetap ke atas untuk mendapatkan foto levitasi mereka..
full team :D |
Kawah Ijen |
Di atas awan |
levitasi Tito |
Ternyata tidak hanya saat naik saja yang susah, turunnya pun susah. Jalannya berpasir, harus berhati2. Aku dan Yuki yang paling lama mencapai bawah, karena kami sering beristirahat..
Setelah makan dan istirahat sejenak, sekitar pukul 9, kami memutuskan untuk pulang..
Di tengah perjalanan pun, kami berhenti sejenak untuk foto2 hehe
foto2 di tengah perjalanan |
Long road... tidak tidur seharian.. |
Ternyata oh ternyataaaa
di Probolinggo macet parah, ada karnaval, kami terjebak sekitar 2 jam. Semua rencana dan perkiraan kami berantakan, padahal esoknya sebagian besar dari kami harus mengikuti rapat..
Plan pun sedikit berubah, kami memutuskan untuk bermalam di rumah Tito dan kembali ke Surabaya ke esokan hari nyaa..
That was a great trip! Can't wait for another trip! :D
seru banget ya tan kayanya, aa pengeeeen... >.<
BalasHapuspengen beuuddzz >,< intun sekalianya mbolang jauh amat yaakk??
BalasHapusbtw itu temenmu indi aku kira mbakmu :))
ayo ayo kapan kita bolangg hahaha
BalasHapusiya aku juga gak nyangka, nyasar sampe kesana -_-
iya loo, ada yg bilang gitu juga -_-